Kamis, 22 Oktober 2020

Bekerja Dengan Bash Shell 5A dan 5B

PRAKTIKUM 5A & 5B 


PRAKTIKUM 5A : BEKERJA PADA BASH SHELL


Pokok Bahasan :

- History pada Bash Shell

- Membuat Bash Shell Script


Tujuan Belajar :

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:

- Memahami shell pada sistem operasi Linux.

- Menggunakan feature history pada Bash Shell.

- Mengubah feature history pada Bash Shell.

- Mengubah prompt shell.

- Melakukan konfigurasi Bash Shell untuk menjalankan skrip secara otomatis.

- Membuat dan mengeksekusi shell script sederhana melalui editor vi.

- Memahami job control.

- Memahami stack.

- Menggunakan alias.


Dasar Teori:

1. SHELL

    Shell adalah Command executive, artinya program yang menunggu instruksi dari pemakai, memeriksa sintak dari instruksi yang diberikan, kemudian mengeksekusi perintah tersebut.  Shell ditandai dengan prompt.  Untuk pemakai menggunakan prompt $ dan untuk superuser menggunakan promp #.

Beberapa macam shell :

-/bin/sh

Bourne shell, dirancang oleh Steve Bourne dari AT&T

-/bin/csh

Dikembangkan oleh UNIX Berkeley yang dikenal dengan C -Shell

-/bin/bash

Kompatibel dengan Bourne Shell dan juga mengadaptasi kemampuan Korn-Shell. Perbedaan mendasar antara Shell diatasi hampir tidak ada, kecuali pada fasilitas  pemrograman dan editing.


2. PROFILE

Pada saat login, program akan menjalankan beberapa program yaitu :

             1.     /etc/profile     

                    Berisi shell script yang berlaku untuk seluruh pengguna Linux.    

             2.    Profil untuk setiap pemakai

                   Pada home directory, login pertama kali akan memeriksa file .bash_profile. Bila tidak ada,                    maka file .bash_login akan dicari.  Bila .bash_login tidak ada, maka dicari file bernama                        .profile.

            3.     bash.rc

                    File ini akan dieksekusi untuk perpindahan dari satu shell ke shell yang lain melalui                                instruksi su.

            4.    -.bash_logout

                      Pada saat logout, maka bash akan mencari file .bash_logout.  Bila ada, file tersebut akan                       dieksekusi sebelum logout

Isi dari /etc/profile:

# System wide environment and startup programs

# Functions and aliases go in /etc/bashrc


PATH=”$PATH:/usr/X11R6/bin”

PS1=”[\u@\h \W]\\$ “

umask 022


USER=’id –un’

LOGNAME=$USER

MAIL=”/var/spool/mail/$USER”


HOSTNAME=’/bin/hostname’

HISTSIZE=1000

HISTFILESIZE=1000

Export PATH PS1 HOSTNAME HISTSIZE HISTFILESIZE USER LOGNAME MAIL


PATH    : merupakan daftar nama direktori.  Bila sebuah instruksi diberikan dari prompt shell, maka instruksi tersebut akan dicari pada daftar tersebut.

PS1       : adalah prompt dimana:

                \u = Nama User

                \h = Nama Host

                \W = Nama working direktory


3. HISTORY

    History diadaptasi dari C-Shell, yaitu catatan dari semua instruksi yang sejauh ini telah dilakukan.  Catatan ini dapat dilihat sebagai history, kemudian dapat dipilih  kembali, diedit dan dieksekusi.  History memudahkan pemakai untuk mengedit kembali instruksi kompleks dan panjang, terutama bila terjadi kesalahan pada penulisan instruksi maupun parameter.

Navigasi pada daftar history menggunakan karakter kontrol sebagai berikut :

        ^P (Ctrl-P)          melihat instruksi sebelumnya

        ^N (Ctrl-N)         melihat instruksi berikutnya

        !!                         eksekusi kembali instruksi sebelumnya

        !! –3                    3 instruksi sebelumnya akan diulang

        !!88                     ulangi instruksi no  88


4. BASH-SCRIPT

    Bash-script adalah file yang berisi koleksi program yang dapat dieksekusi.  Untuk eksekusi bash script gunakan . sebelum file bash-script yang berarti eksekusi  shell dan tanda ./ berarti file bash-script berada pada direktori actual.


5. JOB CONTROL

    Job adalah sebuah eksekusi program yang diberikan kepada kernel.  Sebuah Job dianggap selesai, bila eksekusi program tersebut berakhir.  Eksekusi Job adalah sama  dengan eksekusi program, baik proses Background maupun proses Foreground.


6. EDITOR vi

    Vi adalah full screen editor, artinya editor tersebut dapat memanfaatkan fasilitas satu layar penuh.  Vi mempunyai 2 buah modus, yaitu :

- Command line

Editor vi mengintepretasikan input sebagai instruksi untuk dieksekusi oleh editor, contoh seperti mencari teks, mengganti teks secara otomatis dan lainnya.

- Editing

Editor vi mengintepretasikan input sebagai teks yang akan dimasukkan ke dalam buffer editor.  Pada bagian bawah layar akan tampil teks “INSERTING”.  

    Pada awal vi dijalankan, maka program memasuki command mode.  Dengan menekan tombol “i” maka akan memasuki editing.  Untuk kembali ke command mode, tekan tombol Esc.   

    Kunci-kunci teks editor vi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :


Tugas Pendahuluan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini :

1. Apa yang dimaksud dengan shell dan sebuatkan shell yang ada di system operasi Linux.

Jawab :

Shell adalah Command executive, artinya program yang menunggu intruksi dari pemakai, memeriksa sintak dari instruksi yang diberikan, kemudian mengeksekusi perintah tersebut. Shell ditandai dengan prompt. Untuk pemakai menggunakan prompt $ dan untuk superuser menggunakan promp #.

Beberapa macam shell:

/bin/sh

        Bourno shell, dirancang oleh Steve Bourne dari AT&T

/bin/csh

        Dikembangkan oleh UNIX Beerkeley yang dikenal dengan C –Shell

/bin/bash

        Kompatibel dengan Bourne Shell dan juga mengadaptasi kemampuan Kom-Shell.

Perbedaan mendasar antara Shell diatasi hampir tidak ada, kecuali pada fasilitas pemograman dan         editing.

2. Apa yang dimaksud dengan profile pada Bash Shell.

Jawab : 

Pada home directory, login pertama kali akan memeriksa file .bash_profile. Bila tidak ada, maka file .bash_login akan dicari. Bila .bash_login tidak ada, maka dicari file bernama .profile. 


3. Apa yang Anda ketahui mengenai file .bashrc.

Jawab :

File .bashrc adalah file yang akan dieksekusi untuk perpindahan dari satu shell ke shell yang lain melalui intruksi su.


4. Apa yang dimaksud dengan history pada Bash Shell. Apa kegunaan perintah history, sebutkan                 cara-cara untuk mengetahui history perintah-perintah yang pernah digunakan oleh user!

Jawab :

History diadaptasi dari C-Shell, yaitu catatan dari semua intruksi yang sejauh ini telah dilakukan. Catatan ini dapat dilihat sebagai history, kemudian dapat dipilih kembali,diedit dan dieksekusi. History memudahkan pemakai untuk mengedit kembali instruksi kompleks dan panjang, terutama bila terjadi kesalahan pada penulisan instruksi maupun parameter

Navigasi pada daftar history menggunakan karakter kontrol:

^P (Ctrl -P)             melihat instruksi

^N (Ctrl -N)            melihat instruksi berikutnya

!!                             eksekusi kembali instruksi sebelumnya

!! -3 3                      instruksi sebelumnya akan diulang

!!88                         ulangi instruksi no 88



Percobaan 1: Profile

1. File .bash_profile dijalankan pada home direktori pemakai yang login. File .bash_profile adalah            hidden file, sehingga untuk melihatnya gunakan opsi a pada instruksi ls. 


Analisa:

Perintah ls –a untuk menampilkan seluruh file atau directory home termasuk file yang hidden/tersembunyi. Perintah more .bash_profile tidak ditemukan direktori dikarenakan berubah nama menjadi more .profile yang berisi konfigurasi bash shell.

2. File .bash_logout akan dieksekusi sesaat sebelum logout, berfungsi sebagai house clearing jobs,            artinya membersihkan semuanya, misalnya menghapus temporary file atau job lainnya. 

Analisa:

Perintah .bash_logout untuk perintah yang dieksekusi sesaat sebelum logout. Berfungsi sebagai house clearing jobs yaitu untuk membersihkan semuanya, misalnya menghapus temporary file atau job lainnya.



Percobaan 2: Menggunakan Feature History Bash

1. Bash shell menyimpan “history” perintah yang digunakan sebelumnya. Anda dapat mengakses
        history dalam beberapa cara. Cara paling mudah adalah menggunakan Panah Atas. Maka                   perintah sebelumnya akan ditampilkan.

Analisa:

Fungsi Panah Atas pada keyboard “↑” untuk menyimpan “history” perintah yang digunakan sebelumnya.

2. Berikutnya, berikan Bash shell beberapa perintah untuk diingat. Masukan perintah berikut dan                tekan Enter pada setiap baris.

Analisa:

Perintah tersebut untuk Bash Shell mengingat perintah yang pernah diberikan. Perintah cd untuk masuk suatu directory. Perintah ls -l /etc untuk melihat isi directory etc Perintah ls -l untuk melihat directory home.Perintah whoami untuk melihat user yang sedang aktif. Perintah who untuk menampilkan user. 

3. Untuk memeriksa apakah perintah ini ditambahkan pada history, dapat menggunakan perintah                history untuk melihat semua perintah yang pernah dimasukkan.

Analisa:

Perintah history untuk melihat semua perintah yang pernah dimasukkan.

4. Anda dapat memilih perintah sebelumnya dengan menggunakan Panah Atas, tetapi hal ini tidak            efisien untuk perintah yang semakin bertambah banyak. Cara yang mudah menggunkaan nomor            pada perintah history atau mencarinya. Untuk memilih dan mengeksekusi perintah dengan nomor,         masukkan kunci ! diikuti nomor perintah.

Analisa:

Perintah !<Nomor Perintah> memudahkan kita untuk memilih atau melihat perintah sebelumnya yang akan kita jalankan kembali. Nomor perintah dilihat pada history.

5. Anda dapat mencari perintah dengan menyertakan perintah yang diinginkan.Misalnya !?etc? akan         menjalankan perintah ls -l /etc yang sebelumnya digunakan.

Analisa:

Perintah ini menampilkan perintah dengan menyertakan perintah yang diinginkan. Contoh perintah etc yang pernah kita gunakan adalah ls –l /etc. 

6. Kemudian gunakan perintah history, maka akan terlihat perintah ls -l /etc yang kedua dan bukan             !?etc?


Analisa:

Yang tersimpan pada history ada ls –l /etc dikarenakan program yang berjalan adalah ls –l/etc. Perintah !?etc? untuk mempermudah menulis perintah.

7. Apabila string tidak ditemukan pada perintha history maka akan terdapat pesan error.

Analisa:

Jika string tidak ditemukan pada history, maka akan muncul pesan error.

8. Jika diketikkan !who maka yang dijalankan adalah perintah who. Tetapi bila Anda ketikkan !whoa         maka yang dijalankan adalah perintah whoami

Analisa:

Perintah !who untuk menjalankan perintah who. Perintah !whoa untuk menjalan perintah whoami. String mendeteksi perintah terakhir yang berhubungan dengan “who”, jika terakhir kali yang kita jalankan whoami, maka perintah !who akan memunculkan whoami 

9. Anda bisa menggantikan string pada perintah history, terutama pada perintah yang panjang.
        Misalnya ketik cat /bin/bash | strings | grep shell | less dan tekan Enter. Maka akan menampilkan            semua string pada file /bin/bash yang berisi kata ”shell”.Untuk keluar tekan q. Jika ingin                        menampilkan kata ”alias”, maka Anda tidak perlu mengetik perintah yang panjang lagi, tetap                cukup ketik ^shell^alias^ dan tekan Enter maka akan menggantikan kata ”shell” dengan ”alias”.


cat /bin/bash | strings | grep shell | less


^shell^alias^

Analisa:

Perintah cat /bin/bash | strings | grep shell | less untuk mencari kata shell pada file /bin/bash. Perintah ^shell^alias^ untuk mengannti kata shell dengan kata alias pada perintah sebelumnya agar tidak perlu mengetik perintah panjang lagi. 



Percobaan 3 : Mengubah Feature History Bash

1. Bash shell akan menyimpan perintah history meskipun telah log out dan log inkembali. File                    .bash_history menyimpan file history yang terdapat pada homedirectory

Analisa:

Perintah cd untuk masuk suatu directory

2. Lihat beberapa baris pada file .bash_history dengan ketik tail .bash_history dan tekan Enter. File            ini bukan file yang up to date.

Analisa:

Perintah tail .bash_history untuk menampilkan beberapa baris perintah terakhir yang ada pada file .bash_history sebelum di logout. File ini bukan file yang bersifat up to date

3. Ketik history dan tekan Enter. Maka akan terlihat baris terakhir adalah perintah history dan baris            sebelumnya adalah tail .bash_history. Perintah history bersifat up todate, karena disimpan pada             memory sistem.

Analisa:

Perintah history untuk melihat semua perintah yang pernah dimasukkan. Perintah ini bersifat up to date.

4. Ketik perintah berikut

Analisa:

Perintah echo untuk menampilkan tulisan yang di buat di dalam echo dan tidak disimpan.

5. Log out dan log in kembali sebagai user yang sama. Ketikan  history  dan tekan  Enter.  Maka                perintah echo ‘ini perintah saya’ akan berada pada baris terakhir. Lihat file .bash_history, maka             perintah tersebut  akan terdapat pada file .bash_history

Analisa:

Pada history perintah echo masuk kedalam history karena history menyimpan semua string yang pernah diketik. Pada .bash_history juga ada perintah echo dikarenakan perintah tersebut dijalankan sebelum logout

6. Ketik history | less untuk melihat perintah history terakhir pada screen. Tekan spacebar untuk                 melihat file lebih banyak. Untuk keluar tekan q

Analisa:

Perintah history | less untuk perintah history terakhir pada screen. Perintah ini sama seperti perintah history

7. Untuk melihat berapa banyak perintah history yang ada pada file ketik berikut dan output yang                keluar serupa di bawah ini.

Analisa:

Perintah wc –l .bash history untuk menampilkan jumlah history pada file dan output yang keluar serupa.

8. Output menunjukkan bahwa 1000 perintah history disimpan pada file history. Untuk melihat
        jangkauan (limit) perintah history digunakan variable HISTSIZE. Untuk melihat jangkauan history
        ketik sebagai berikut

Analisa:

Variable HISTSIZE untuk melihat jangkauan(limit) perintah history yang tersimpan pada file history.

9. Bila ingin memperbesar jangkauan file history, maka ubahlah variable HISTSIZE pada skrip
    startup yang disebut .bashrc pada home directory.

Analisa:

Perintah echo ‘HISTSIZE = 5000’ >> .bashrc untuk memperbesar jangkauan file history dengan cara membelokkan ke file .bashrc tanpa menghapus file .bashrc sebelumnya.

10. Log out dan log in kembali sebagai user yang sama. Lihat perubahan variabel HISTSIZE.

Analisa:

Saat dilihat jangkauan file history berhasil ditambahkan.

11. Ketikkan perintah history beberapa kali, maka perintah ini akan disimpan pada BASH history                meskipun yang diketikkan perintahnya sama.

Analisa:

Ketika perintah history diketik beberapa kali, perintah ini akan disimpan pada Bash history meskipun yang diketikkan perintahnya sama. Kecuali kita mengetik kata lain kemudian history kembali. 

12. Anda dapat melakukan konfigurasi BASH agar tidak menambah perintah ke history jika perintah            yang diketikkan sama dengan sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan menambahkan variabel                 HISTCONTROL dan diberikan nilai ignoredups pada file .bashrc

Analisa:

Perintah $ echo ‘HISTCONTROL=ignoredups’ >> .bashrc untuk tampilan  konfigursi Bash agar  tidak menambah perintah ke history walaupun yang  diketikan sama dengan yang sebelumnya

13. Log out dan log in kembali sebagai user yang sama. Ketikkan history beberapa kali dan
        perhatikan berapa kali history muncul.


Analisa:

Saat dicoba mengetikkan history kembali hasilnya sama seperti nomor 11.



Percobaan 4 : Mengubah Prompt Shell

1. Prompt Bash shell dikonfigurasi dengan men-setting nilai variabel PS1. Selain menampilkan string         statik sebagai prompt, Anda dapat menampilkan menjadi dinamis. Contohnya, apabila ingin                    menunjukkan current directory atau current time. Ketik PS1=’\t:’ dan tekan Enter untuk
        menampilkan waktu sistem dalam format 24 jam sebagai prompt Bash. Format dalam HH:MM:SS

Analisa:

Perintah PS1 untuk menampilkan prompt Bash menjadi dinamis. Perintah PS1=’\t:’ untuk menampilkan waktu sistem dalam format 24 jam sebagai prompt Bash. Atau bisa dibilang mengganti prompt dari adhila@adhila menjadi format waktu 24 jam.

2. Untuk menampilkan format 12 jam dengan indikator am dan pm ketik sebagai berikut 

Analisa:

Perintah dan hasilnya sama seperti nomor 1. 

3. Kebanyakan orang menginginkan prompt Bash menampilkan current working directory. Direktory         dapat ditampilkan dalam bentuk keseluruhan path atau hanya nama direktory. Karakter \w                     menampilkan hanya nama direktory. Jika current directory adalah home directory, maka tampil             prompt ~:

Analisa :

Karakter \w untuk menampilkan hanya nama direktory. Karena current directory adalah home directory maka yang muncul adalah “~:”

4. Ketik cd /usr/sbin untuk melihat prompt /usr/sbin:

Analisa:

Perintah cd /usr/sbin untuk melihat promp /usr/sbin

5. Ketik PS1=’\W:’ untuk melihat prompt sbin:

Analisa:

Perintah \W untuk melihat prompt sbin

6. Ada beberapa prompt BASH lain yang dapat diubah, yaitu PS2, PS3 dan PS4.Prompt PS2                    digunakan sebagai prompt sekunder. Untuk melihat bagaimana penggunaannya, ketik echo ’Hello         (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Simbol lebih besar dari (>) akan muncul. Hal ini            memberitahukan bahwa BASH menunggu Anda menyelesaikan perintah. Ketik penutup quote (‘)
        dan tekan Enter. Perintah ini akan menyelesaikan prompt PS2, kata ”Hello, ” muncul diikuti                    dengan prompt PS1 pada baris baru.

Analisa:

Saat perintah echo ‘Hello di jalankan, simbol (>) muncul. Hali ini memberitahu Bash menunggu untuk diselesaikan perintah. Ketika penutup quote (‘) ditambah setelah simbol (>) perintah akan menyelesaikan prompt PS2 dan memunculkana “Hello” dan diikuti dengan prompt PS1 pada baris baru. Bisa dibilang simbol (>) adalah PS2.

7. Anda dapat mengubah prompt PS2 seperti mengubah prompt PS1. Ketik perintah berikut:

Analisa:

Mengubah prompt PS2 menjadi “Selesai memasukkan perintah Anda:”

8. Kemudian ketik echo ’Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Pada baris berikutnya         akan muncul Selesai memasukkan perintah Anda:. Kemudian ketikkan penutup quote (’)
        dan tekan Enter. Jika perintah selesai, maka kata Hello akan muncul diikuti prompt PS1
        pada baris baru.

Analisa:

Cara kerjanya sama seperti nomor 6. Tetapi disini, PS2 yang semula mempunyai simbol (>) berganti menjadi “Selesai memasukkan perintah Anda”

9. Prompt BASH dapat ditampilkan berwarna dengan melakukan setting color setting string. Sebagai         contoh, prompt BASH di-set dengan \w\$, akan menampilkan current working directory yang                diikuti $ (atau # jika anda login sebagai root). Untuk setting warna menjadi biru ketikkan berikut :


Analisa:

Perintah \w\$ akan menampilkan prompt Bash berupa current working directory yang diikuti $. Pada perintah PS1 tersebut untuk menampilkan warna biru.

10. Untuk mendapatkan prompt warna merah ketikkan berikut : 30=hitam, 31=merah, 32=hijau,                    34=biru, 35=ungu, 36=cyan, 37=putih

Analisa:

Pada perintah ini, angka [0;34m diganti menjadi [0;31m untuk berganti warna menjadi warna merah.

11. Bila menginginkan beberapa warna, ketikkan perintah berikut :

Analisa:

Perintah tersebut menggabungkan perintah [0;31m dan [0;32m yang menghasilkan warna kombinasi merah dan hijau.

12. Anda bisa menampilkan atribut visual seperti lebih terang, berkedip dan warna kebalikannya.                 Untuk menampilkan prompt yang lebih terang, atribut control diganti 1, seperti perintah berikut :

Analisa:

Pada perintah [0;34m dan [0;32m atribut control 0 diganti menjadi 1 untuk menampilkan prompt yang lebih terang.

13. Untuk menampilkan prompt dengan warna berkebalikan, atribut control diganti 7,seperti perintah         berikut :

Analisa:

Pada perintah [0;34m dan [0;32m atribut control 0 diganti menjadi 7 untuk menampilkan prompt dengan warna berkebalikan.

14. Untuk menampilkan prompt berkedip, atribut control diganti 5, seperti perintah berikut :

Analisa:

Pada perintah [0;34m dan [0;32m atribut control 0 diganti menjadi 5 untuk menampilkan prompt berkedip



Percobaan 5 : Menambah otomatisasi ke Prompt Shell 

1. Pastikan Anda berada di home directory

Analisa:

Perintah cd ~ untuk mengarahkan ke direktori home

2. Buatlah skrip sederhana untuk mengurut daftar file. Anda dapat menggunakan teks editor, tetapi            karena hanya satu baris, gunakan perintah echo untuk membuat file

Analisa:

Perintah tersebut untuk membuat skrip sederhana yang mengurutkan daftar file. Perintah echo untuk membuat file

3. Buatlah file skrip diatas menjadi file executable

Analisa:

Perintah tersebut untuk membuat file skrip menjadi file executable, atau dengan kata lain file dapat dijalankan.

4. Jalankan program sorter diatas setiap shell Bash menampilkan prompt PS1. Untuk melakukannya,         buatlah variable PROMPT_COMMAND dimana nilainya adalah nama dari program sorter.

Analisa:

Perintah tersebut untuk setiap shell Bash menampilkan  prompt PS1 menjadi nama dari program sorter.

5. Ketikkan echo ’John Smith:13001’>>list dan tekan Enter. Jika file list tidak ada, akan dibuat                 secara otomatis, tetapi jika sudah ada, string ’John Smith:13001’ akan ditambahkan

Analisa:

Perintah echo ’John Smith:13001’>>list untuk membelokkan john smith:13001 kedalam file list.

6. Ketik cat list dan tekan Enter. Maka Anda akan melihat isi file list. Pada saat ini, filemungkin                 mempunyai hanya satu baris sehingga tidak dapat dilihat apakah file sudah terurut.

Analisa:

Perintah cat list untuk melihat isi file list.

7. Masukkan beberapa perintah serupa dengan point 5 tetapi dengan nama dan nomor yang
        berbeda. Kemudian ketik cat list dan tekan Enter

Analisa:

Perintah berikut membuat beberapa perintah seperti no 5. Kemudian saat ketik cat list akan terlihat file yang dibuat akan otomatis terurut.

8. Apabila Anda tidak menginginkan Shell Bash menampilkan file terurut sepanjang waktu, Anda
        tidak perlu menambahkan variable PROMPT_COMMAND=~/sorter pada file konfigurasi seperti
        .bashrc. Bila Anda ingin BASH berhenti menjalankan program sorter, maka ketikkan variable                 PROMPT_COMMAND= dan tekan Enteratau log out dan login kembali.

Analisa:
Perintah PROMPT_COMMAND untuk memberhentikan BASH yang sedang menjalankan program sorter





PRAKTIKUM 5B : BEKERJA DENGAN BASH SHELL



Percobaan 6 : Membuat Bash-script dan menjalankannya

1. Membuat file p1.sh 
Analisa:
Perintah vi p1.sh digunakan untuk membuat file baru. Kemudia tekan huruf i, lalu masukkan kata echo”Program Bash Script”, setelah selesai tekan esc, kemudian tekan “:”, kemudian simpan dengan mengetik wq!


2. Mengubah program menjadi executable

Analisa:
Perintah ls –l p1.sh untuk menampilkan file p1.sh. Perintah chmod + p1.sh untuk membuat program menjad executable, atau dengan kata lain program bisa dijalankan.


3. Menjalankan script

Analisa:
Perintah tersebut bisa berjalan karena sebelumnya telah merubah program menjadi executable yang dimana semua perintah file bisa di eksekusi.


4. Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai #!/bin/bash. Tambahkan pada file
        p1.sh konvensi tersebut

Analisa:
Perintah vi p1.sh digunakan untuk menambah file #!/bin/bash 


5. Buatlah file p2.sh

Analisa:
Perintah vi p2.sh untuk membuat file p2.sh


6. Menjalankan beberapa program shell dalam satu baris instruksi yang dipisahkan dengan tanda ;

Analisa:
Perintah tersebut untuk menjalankan beberapa program shell dalam satu baris instruksi yang dipisahkan dengan tanda “ ; “


Percobaan 7 : Job Control

1. Proses foreground

Analisa:
Perintah ps x untuk melihat proses foreground. Perintah foreground hanya diperuntukkan untuk satu job pada satu waktu. Job pada foreground akan mengontrol shell – menerima input dari keyboard dan mengirim output ke layar


2. Proses background

Analisa:
Perintah ps x > hasil & untuk melihat proses background. Perintah pada background tidak menerima input dari terminal. Biasanya berjalan tanpa memerlukan interaksi.


3. Setiap job mempunyai PID yang tunggal (unique). Untuk melihat jobs yang aktif

Analisa:
Perintah jobs untuk melihat jobs yang aktif


4. Buatlah file ploop.sh. File ini tidak akan pernah berhenti kecuali ditekan Ctrl-C

Analisa:
Perintah vi p1oop.sh digunakan untuk membuat file baru. Kemudia tekan huruf i, lalu masukkan program”, setelah selesai tekan esc, kemudian tekan “:”, kemudian simpan dengan mengetik wq!. Maksud dari program tersebut adalah “setiap 10 detik maka diterminal akan mencetak/print hello”. Program tersebut dapat berhenti dengan menekan ctrl+C.


5. Buatlah file ploop.sh menjadi executable. Jalankan program, akan ditampilkan kata Hallo setiap 10         detik. Untuk keluar program, tekan Ctrl+C (^C)

Analisa:
Perintah chmod +x ploop.sh membuat file menjadi executable, atau dengan kata lain file dapat dijalankan.



Percobaan 8 : Manipulasi stack untuk Direktori

1. Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan direktori             home ~

Analisa:
Perintah dirs untuk melihat stack direktori dan output menampilkan direktori home ~


2. Membuat 3 buah direktori

Analisa:
Perintah mkdir disini untuk membuat direktori marketing, sales, dan support secara bersamaan. 


3. Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanyaditampilkan direktori                home ~

Analisa:
Perintah dirs untuk melihat stack direktori dan output menampilkan direktori home ~



Percobaan 9 : Alias

1. Alias adalah mekanisme untuk memberi nama alias pada satu atau sekelompokinstruksi. Untuk             melihat alias yang sudah terdaftar pada system

Analisa:
Perintah alias untuk melihat alias yang sudah terdaftar pada system


2. Membuat beberapa alias 

Analisa:
Perintah diatas mengganti perintah rm –i dengan alias del dan perintah history diganti dengan alias h


3. Gunakan instruksi hasil alias

Analisa:
Perintah ls untuk melihat direktori hasil yang akan dihapus. Perintah del hasil menggunakan alias del untuk menghapus direktory hasil. Perintah h untuk melihat history. 


4. Untuk menghapus alias gunakan instruksi unalias 

Analisa:
Perintah unalias del untuk menghapus alias del. Saat dicoba menggunakan alias terdapat pesan error yang menandakan alias sudah dihapus.



LATIHAN

1. Eksekusi seluruh profile yang ada :
        a. Edit file profile /etc/profile dan tampilkan pesan sebagai berikut 

Analisa:
Perintah sudo nano /etc/profile untuk mengedit teks editor yang ada di /etc/profile. Kemudian tambahkan echo “Profile dari /etc/profile” di dalam file. Kemudian tekan ctrl + X untuk keluar dan ada perintah untuk menyimpan file yang sudah kita edit, lalu tekan Y, kemudian Enter. Perintah su – adhila untuk mengecek akan sudah berhasil ditambahkan atau belum.


        b. Asumsi nama anda student, maka edit semua profile yang ada yaitu:
                /home/student/.bash_profile
                /home/. student/.bash_login
                /home/student/.profile
                /home/student/.bashrc


        c. Ganti nama /home/student dengan nama anda sendiri. Pada setiap file tersebut, cantumkan                    instruksi echo
        d. Lakukan hal yang sama untuk file lainnya, sesuaikan tampilan dengan nama file yang                            bersangkutan
                Jawab:

                 /home/student/.bash_profile

                 /home/. student/.bash_login

                 /home/student/.profile

                 /home/student/.bashrc

Analisa:
Instruksi diatas untuk mengedit file. 


2. Jalankan instruksi subtitute user, kemudian keluar dengan perintah exit sebagai berikut :
        $ su student
        $ exit
        kemudian gunakan opsi – sebagai berikut :
        $ su –student
        $ exit
        Jelaskan perbedaan kedua utilitas tersebut.

Analisa:
Saat perintah su adhila yang keluar adalah file dari .bashrc dikarenakan file akan dieksekusi untuk perpindahan dari satu shell ke shell yang lain melalu isntruksi su atau dikatakan perintah keluar melalui root. Saat perintah su – adhila yang keluar adalah file yang berhubungan dengan profile dikarenakan /etc/profile berisi shell script yang berlaku untuk seluruh pengguna Linux dan saat login pertama kali akan memeriksa file .bash_profile atau dikatakan perintah keluar tanpa melalui root.


3. Logout
        a. Edit file .bash_logout, tampilkan pesan dan tahan selama 5 detik, sebelum eksekusi logout

Analisa:
Perintah sleep 5 untuk menampilkan teks selama 5 detik lalu setelah itu logout atau kembali ke console terminal.


        b. Edit file .bash_logout, tampilkan pesan dan tahan selama 4 detik, sebelum eksekusi logout

Analisa:
Untuk menampilkan pesan selama 4 detik cukup dengan menganti perintah yang semula sleep 5 menjadi sleep 4. Setelah 4 detik, program akan logout dan kembali ke console terminal.


4. History
        a. Ganti nilai HISTSIZE dari 1000 menjadi 20

Analisa:
Untuk mengganti nilai HISTSIZE saya mengunakan perintah echo “HISTSIZE=20” >> .bashrc yang merubah history yang awalnya 5000 menjadi 20. Setelah itu saat megecek history, history tidak lebih dari 20 baris.


        b. Gunakan fasilitas history dengan mengedit instruksi baris ke 5 dari instruksi yang terakhir                    dilakukan.

Analisa:
Perintah !-5 untuk menjalankan perintah kelima dari akhir pada history


        c. Ulangi instruksi yang terakhir. Gunakan juga ^P dan ^N untuk bernavigasi pada history                        buffer

Analisa:
Perintah !! untuk menjalankan perintah yang terakhir dijalankan. Perintah ctrl + P atau sama seperti Panah Atas untuk membuka perintah sebelumnya. Perintah ctrl + N atau sama seperti Panah Bawah untuk membuka perintah berikutnya atau kembali ke posisi awal.


        d. Ulangi instruksi pada history buffer nomor tertentu, misalnya nomor 150

Analisa:
Perintah tersebut untuk menjalankan perintah sesuai nomor instruksi.


        e. Ulangi instruksi dengan prefix “ls”
                $ “! ls”
                $ !?ls?
                Jelaskan perbedaan instruksi diatas

Analisa:
Pada perintah !ls menjalankan perintah yang mengandung ls saja. Perintah !?ls? menjalakan perintah terakhir yang mengandung ls dengan pilihan option.


5. Prompt String (PS)
        a. Edit file .bash_profile, ganti prompt PS1 dengan ‘>’. Instruksi export diperlukan dengan
                parameter nama variable tersebut, agar perubahan variable PS1 dikenal oleh semua shell
                PS1=’> ’ „
                export PS1
                Eksperimen hasil PS1 :
                $ PS1=“\! > “
                69 > PS1=”\d > “
                Mon Sep 23 > PS1=”\t > “
                10:10:20 > PS1=”Saya=\u > “
                Saya=stD02001 > PS1=”\w >”
                ~ > PS1=\h >”

Analisa:
Intruksi export diperlukan dengan parameter nama variable tersebut agar perubahan variable PS1 dikenal semua shell.


        b. Ubahlah warna shell prompt dengan warna biru dan berkedip.
                

Analisa:
Perintah diatas menampilkan shell prompt berwarna biru dan berkedip.


6. Bash script
        a. Buat 3 buah script p1.sh, p2.sh, p3.sh dengan isi masing-masing :
                 vi p1.sh



                 vi p2.sh


                 vi p3.sh

Analisa: 
Perintah vi untuk membuat script p1,p2,p3


        b. Jalankan script tersebut sebagai berikut dan perhatikan hasilnya :
                 ./p1.sh ; ./p3.sh ; ./p2.sh

Analisa:
Perintah ./p1.sh ; ./p3.sh ; ./p2.sh untuk menjalankan perintah program p1 kemudian program p3 lalu yang terakhir program p2

                 ./p1.sh &

Analisa:
Perintah ./p1.sh & untuk menjalankan isi script p1 yaitu ls-l dan menjalankan pada background

                 ./p1.sh $ ./p2.sh & ./p3.sh &

Analisa:
Perintah ./p1.sh $ ./p2.sh & ./p3.sh & untuk menjalankan perintah p1 kemudian setelah berhasil maka akan menjalankan perintah 2 dan perintah 3 di dalam background

                 ( ./p1.sh ; ./p3.sh ) &

Analisa:
Perintah ( ./p1.sh ; ./p3.sh ) & untuk menjalankan perintah p1 dan perintah p3 di dalam background.


7. Jobs

        a. Buat shell- script yang melakukan loop dengan nama pwaktu.sh, setiap 10 detik, kemudian                    menyimpan tanggal dan jam pada file hasil.
                 vi pwaktu.sh



        b. Jalankan sebagai background; kemudian jalankan satu program (utilitas find) di                                        background sebagai berikut 

Analisa:
Perintah  pwaktu.sh akan dijalankan pada background, lalu ditambahkan perintah  find / -print > files 2>/dev/null & untuk mencari seluruh file pada direktori / dan hasilnya dibelokkan ke dalam files dan errornya ke /dev/null. Sehingga akan ada 2 jobs yang dijalankan.


        c. Jadikan program ke 1 sebagai foreground, tekan ^Z dan kembalikan program tersebut ke                        background.

Analisa:
Perintah fg%1 untuk memindahkan program 1 yang semula di background menjadi foreground. Kemudia perintah bg untuk dikembalikan ke background.


        d. Stop program background dengan utilitas kill

Analisa:
Perintah ps x untuk melihat proses yang sedang berjalan. Perintah kill 1686 untuk menghentikan jobs pwaktu.sh yang pada ps x memiliki nomor PID yaitu 1686



KESIMPULAN

Pada kedua praktikum kali ini terdapat Shell, Profile , History, Bash – Script , Job Control, dan Editor vi pada Sistem Operasi Linux yang bila disimpulkan didapatkan hasil :

        1. Shell adalah program yang menunggu instruksi dari pemakai, memeriksa sintak dari instruksi                 yang diberikan, kemudian mengeksekusi perintah tersebut
        2. Pada saat login, program akan menjalankan program profile
        3. History adalah catatan dari semua instruksi yang tekah dilakukan
        4. Bash – script adalah file yang berisi koleksi program yang dapat dieksekusi.
        5. Job adalah sebuah eksekusi program yang diberikan kepada kernel.
        6. Vi adalah full screen editor.
        7. Nano adalah editor yang digunakan untuk mengedit teks
        8. File tidak akan bisa di eksekusi jika file belum di executable. 


REFERENSI




https://fdokumen.com/document/modul-5-so.html